Tradisi Baayun Maulid di Masjid Al-Mukarramah, Tapin, Kalimantan Selatan, kembali menarik perhatian ribuan peserta dari berbagai daerah. Acara yang digelar setiap tahun ini tidak hanya menjadi ajang perayaan keagamaan, tetapi juga sarana mempererat tali silaturahmi dan melestarikan budaya lokal.
Sejarah dan Makna Baayun Maulid
Baayun Maulid adalah tradisi unik yang menggabungkan nilai-nilai keagamaan dan budaya lokal. Tradisi ini biasanya dilaksanakan pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, tepatnya setiap 12 Rabiul Awal. Dalam prosesi ini, peserta yang terdiri dari berbagai usia akan diayun-ayun di dalam ayunan yang telah disiapkan di masjid.
- Asal Usul Tradisi: Tradisi Baayun Maulid berawal dari nazar masyarakat Banjar yang ingin mengungkapkan rasa syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW. Mereka percaya bahwa dengan mengikuti prosesi ini, mereka akan mendapatkan berkah dan keselamatan.
- Makna Spiritual: Baayun Maulid tidak hanya sekadar tradisi, tetapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam. Peserta yang diayun-ayun diharapkan dapat merasakan ketenangan dan kedamaian, serta mendapatkan berkah dari Allah SWT.
Antusiasme Peserta
Tahun ini, prosesi Baayun Maulid di Masjid Al-Mukarramah diikuti oleh ribuan peserta dari berbagai daerah, termasuk dari luar Kalimantan Selatan. Antusiasme peserta terlihat dari jumlah ayunan yang mencapai 3.4651. Peserta tertua berusia 85 tahun, sementara peserta termuda adalah bayi yang baru berusia beberapa bulan.
- Peserta Tertua: Salah satu peserta tertua adalah Masnah, seorang nenek berusia 85 tahun dari Banjarmasin. Ia mengikuti prosesi ini sebagai wujud syukur atas nazarnya yang terkabul1.
- Peserta Termuda: Banyak bayi dan anak-anak yang juga ikut serta dalam prosesi ini. Orang tua mereka berharap agar anak-anak mereka mendapatkan berkah dan keselamatan.
Rangkaian Acara
Prosesi Baayun Maulid di Masjid Al-Mukarramah tidak hanya diisi dengan ayunan, tetapi juga berbagai kegiatan keagamaan lainnya. Berikut adalah rangkaian acara yang biasanya dilaksanakan:
- Pembacaan Maulid Habsy: Acara dimulai dengan pembacaan Maulid Habsy, yaitu syair-syair pujian kepada Nabi Muhammad SAW. Pembacaan ini diiringi dengan musik tradisional yang menambah khidmat suasana.
- Tausiah: Setelah pembacaan Maulid Habsy, acara dilanjutkan dengan tausiah atau ceramah agama. Penceramah biasanya mengingatkan pentingnya meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari.
- Prosesi Ayunan: Puncak acara adalah prosesi ayunan, di mana peserta diayun-ayun di dalam ayunan yang telah disiapkan. Prosesi ini dilakukan secara bergantian dan diiringi dengan doa-doa.
Dukungan dan Partisipasi Masyarakat
Kesuksesan prosesi Baayun Maulid tidak lepas dari dukungan dan partisipasi aktif masyarakat. Banyak pihak yang terlibat dalam persiapan dan pelaksanaan acara ini, mulai dari panitia, relawan, hingga pemerintah daerah.
- Panitia Pelaksana: Panitia pelaksana bekerja keras untuk memastikan acara berjalan lancar. Mereka menyiapkan ayunan, mengatur jadwal, dan memastikan keamanan peserta.
- Relawan: Banyak relawan yang turut membantu dalam pelaksanaan acara. Mereka membantu mengatur peserta, menyediakan makanan dan minuman, serta menjaga kebersihan lingkungan masjid.
- Pemerintah Daerah: Pemerintah daerah juga memberikan dukungan penuh terhadap acara ini. Mereka menyediakan fasilitas dan infrastruktur yang diperlukan, serta memastikan keamanan dan kenyamanan peserta.
Kesimpulan
Prosesi Baayun Maulid di Masjid Al-Mukarramah adalah salah satu tradisi yang kaya akan nilai-nilai keagamaan dan budaya. Dengan antusiasme yang tinggi dari peserta dan dukungan dari berbagai pihak, tradisi ini dapat terus dilestarikan dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang. Semoga dengan mengikuti prosesi ini, kita semua dapat mendapatkan berkah dan keselamatan dari Allah SWT.
#BaayunMaulid #TradisiBanjar #KalimantanSelatan #MaulidNabi #BudayaIndonesia
Leave a Reply